Naik Turunnya Keimanan

Memahami Naik Turunnya Keimanan Kepada Allah

Naik turunnya keimanan pada diri kita merupakan hal yang lazim sebagai manusia.  Terkadang kita ingat akan Allah dan menjaga prilaku, terkadang kita lupa dan membuat kekhilafan.

Naik Turunnya Keimanan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor penyebab ini dapat bersumber baik dari dalam diri kita sendiri maupun pengaruh dari luar diri kita.

Faktor Naik Turunnya Keimanan

Faktor yang berasal dari dalam diri manusia diantaranya adalah:

  1. Kebodohan
  2. Ketidak-pedulian, keengganan, dan melupakan kewajiban
  3. Menyepelekan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa ta’alaa
  4. Jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat

Sedangkan dari luar diri manusia, diantaranya adalah:

  1. Syaithan
  2. Bujuk rayu dunia
  3. Pergaulan yang buruk

Ujian Keimanan

Tentunya Allah akan menguji keimanan manusia. Ujian dari Allah ini sesungguhnya adalah untuk menaikan derajat kita sebagai manusia. Allah menguji manusia dengan cara:

  1. Kesusahan
  2. Kesenangan

Bila kita mendapat kesusahan ataupun kesenangan seharusnya apapun yang kita alami tetap membuat kita semakin dekat dengan Allah. Bukan sebaliknya, lupa atau bahkan makin jauh hubungan kita dengan Sang Pencipta.

Meningkatkan Keimanan

Lalu bagaimana kita meningkatkan keimanan kita? Berikut beberapa dasar dari bagaimana cara manusia meningkatkan keimanan:

  1. Mempelajari ilmu agama yang bersumber pada Al Quran dan hadist, bukan yang lain. (mendekatkan diri pada Allah dengan mentaati ajaran-Nya).
  2. Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa ta’alaa yang ada di Alam (ma’rifatullah).
  3. Melakukan amal kebaikan dengan ikhlas.

Oleh karena itu sudah seharusnya manusia selalu berusaha meningkatkan keimanan dan saling mengingatkan mengenai hal tersebut (mengingatkan untuk diri sendiri dan orang lain), bukan mendiamkan atau seakan-akan memaklumi atau tidak perduli, menganggap masalah keimanan adalah urusan dan tanggung jawab pribadi masing-masing.

“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Asr)

Semoga tulisan ini menjadi bagian dari usaha saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga tulisan ini bermanfaat, tidak hanya untuk saya pribadi tetapi juga untuk saudara-saudaraku muslimin. Aamiin.

Sharing is love...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *